Senin, 24 Februari 2014

Sejarah Dan Misteri Hajar Aswad

Hajar Aswad adalah batu yang berasal dari dalam surga. Orang yang pertama kali meletakkan Hajar Aswad ialah Nabi Ibrahim. Pada zaman dahulu kala batu yang satu ini mempunyai sinar yang sangat terang dan dapat menerangi seluruh wilayah Arab. Namun semakin lama sinar terangnya semakin meredup dan hingga sekarang akhirnya berwarna hitam. Batu ini mempunyai aroma yang cukup unik dan ini merupakan sebuah aroma wangi alami yang dipunyainya semenjak awal keberadaannya. Dan hingga sekarang Hajar Aswad tersebut ditaruh di sisi bagian luar Kabah sehingga mudah bagi siapapun untuk menciumnya. Adapun mencium Hajar Aswad ini termasuk sunah Nabi Muhammad SAW. Karena beliau sendiri selalu menciumnya setiap kali tawaf.
hajar aswad
Musim haji kini telah tiba. Umat muslim dari berbagai penjuru dunia berbondong-bondong menuju ke satu titik, yaitu Baitullah atau tanah suci. Shalat langsung di hadapan Ka'bah, berkesempatan untuk mencium batu Hajar Aswad yang tertanam di dinding Ka’bah, di sudut sebelah selatan, pada bagian kiri pintu Ka’bah.

Bagaimana dengan sejarah dan misteri hajar aswad yang lainnya? Mungkin banyak orang yang tidak tahu, ada banyak misteri hajar aswad yang belum terjawab hingga kini. Misteri yang paling besar adalah ke mana perginya pecahan dari batu yang berwarna hitam dan berbau harum itu.

Awalnya, Hajar Aswad merupakan sebuah batu dengan bentuk yang utuh dengan diameter sekitar 30 centimeter. Namun akibat adanya berbagai peristiwa yang terjadi, ia menjadi pecah dan menyisakan delapan buah fragmen batuan. Pecahan-pecahan itulah yang hingga sekarang disatukan dengan sebuah bingkai perak, kemudian dipasangkan kepada tempat asalnya. Demikian diungkapkan oleh Dr Ahmad Moraei, seorang profesor dari Umm al-Qura University, seperti dikutip oleh website Al Arabiya.

Ada banyak peristiwa terjadi, baik yang alami juga akibat ulah manusia yang menyebabkan pecahnya Hajar Aswad. Aksi kriminal yang paling populer adalah ketika Bani Qarmati denagn kejam menginvasi dan juga merampok tempat suci umat Islam itu. Mereka berhasil menguasai rumah Allah itu selama 22 tahun, dimulai pada tahun 317 Hijriyah. Kemudian akhirnya sejumlah fragmen hajar aswad dipulangkan lagi ke tempat asalnya, namun sisanya malah menghilang.

Dr Moraei  Mengatakan bahwa Bani Qarmati yang dipimpin oleh Ahmad al-Qarmati datang ke tanah suci Mekkah dan menginvasi baitullah. Mereka kemudian membunuh lebih dari 70.000 warga hari itu. Ahmad dengan pongahnya bahkan berkata 'Allah memberi kehidupan kepada manusia  dan akulah yang akan mengambilnya'. Mereka kemudian membawa Hajar Aswad ke dalam Kota Ahsa  selama 12 tahun lamanya.

Sebagian umat Islam meyakini bahwa batu itu berasal dari dalam surga yang diturunkan ke bumi ini ketika Nabi Ibrahim ingin menandai tempat tersebut di mana para jama’ah akan mengelilingi Ka'bah untuk thawaf.
hajar aswad
Hajar Aswad merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari Ka'bah, ia menjadi tanda  awal dan akhir dari ritual Thawaf. Ia juga merupakan salah satu situs suci Islam yang paling bisa dilihat, disentuh serta dicium. Bahkan sebelum bedirinya peradaban Islam, hajar aswad telah menjadi sebuah pilar suci bagi masyarakat Arab saat itu.

Salah satu hal yang masih menjadi bahan perdebatan para ilmuwan adalah tentang jenis batuan Hajar Aswad itu sendiri. Ada yang menyebutnya termasuk batu basalt, yang lain mengatakan batu agate atau akik, ada juga kaca alami atau yang paling populer adalah batu meteorit.
Seperti dimuat dalam web Wikipedia, Paul Partsch, seorang kurator koleksi berbagai mineral kekaisaran Austria-Hungaria yang telah menerbitkan catatan sejarah yang cukup komperehensif tentang Hajar Aswad di tahun 1857 silam. Ia lebih condong pada dugaan bahwa itu adalah batu meteorit.

Sementara pada sekitar tahun 1974, Robert Dietz dan juga  John McHone mengajukan pendapatnya bahwa Hajar Aswad merupakan batu akik ataupun jenis batu agate. Mereka berpendapat berdasarkan hiopotesisnya pada atribut fisik dan juga laporan dari ahli geologi Arab.

Salah satu kunci yang penting adalah sebuah laporan tentang seputar pemulihan Hajar Aswad tersebut pasca dicuri pada sekitar tahun 951 Masehi. Ada sebuah laporan menyebutkan bahwa batu suci itu dapat mengapung, jika informasi itu akurat, maka itu akan bisa menepis dugaan bahwa Hajar Aswad merupakan batu basalt atau meteorit, sebaliknya otomatis daftar dugaan juga jadi bertambah, mungkin ia adalah kaca ataupun sejenis batu apung.
hajar aswad
Pada sekitar tahun 1980, Elsebeth Thomsen, peneliti dari University of Copenhagen mengajukan hipotesisnya bahwa Hajar Aswad berasal dari sebuah fragmen kaca ataupun impactite dari dampak sebuah meteorit yang jatuh ke bumi sekitar 6.000 tahun silam di Wabar, sebuah situs di Gurun Rub' al Khali, berjarak sekitar 1.100 kilometer di bagian timur Mekah. Namun, hipotesis tersebut dibantah dengan sebuah temuan terbaru pada tahun 2004 yang menduga bahwa usia kawah Wabar itu sekitar 200-300 tahun.


Itulah sejarah dan misteri hajar aswad yang hingga saat ini belum terpecahkan.
Bagi umat Islam, ini merupakan suatu tanda kebesaran Allah yang tidak kita ragukan lagi.
Dan yang tidak ketinggalan adalah misteri apa yang menjadikan Hajar Aswad masih tetap berbau harum meskipun sudah berusia ribuan tahun ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar